PENGALAMAN DI SMK TKM PERTAMBANGAN
Selama saya bersekolah di smk tkm pertambangan saya merasa senang karena di sini saya memiliki banyak teman baru, guru yang menyenangkan dan banyak kenangan yang tidak terlupakan , saya akan membagikan beberapa gambar kenangan teman teman yang menjadi kenang kenangan nanti , langsung saja kita simak :
Demikian sedikit kenangan dari saya , sebenarnya masih banyak lagi kenangan kenangan terindah namun saya tidak sempat membagikannya . terimakasih.. smk bisa!! tkmp jaya !!!
Rabu, 18 Februari 2015
Teknik ototronik smk tkm pertambangan kebumen
TEKNIK OTOTRONIK SMK TKM PERTAMBANGAN KEBUMEN
Teknik Ototronik
Bidang studi Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program studi Keahlian : Teknik Ototronik
Kompetensi keahlian : Teknik Ototronik
Program studi Keahlian : Teknik Ototronik
Kompetensi keahlian : Teknik Ototronik
Perkembangan mobil saat ini mengarahkan kepada serba injeksi dan
elektronik, munculnya mobil dengan sistem EFI ( Electronical Fuel
Injection), VVTI (Variable Valve Timing Intelegent) merupakan bukti
pengembangan Ototronik. Oleh sebab itu jurusan Teknik Ototronik dibuka
di SMK TKM Pertambanan Kebumen untuk menyongsong perkembangan dunia
otomotif masa sekarang dan mendatang.
Keunggulan jurusan Teknik Ototronik antara lain:
Keunggulan jurusan Teknik Ototronik antara lain:
- Sesuai perkembangan dunia otomotif saat ini dan mendatang.
- Jurusan ini pertama di Kebumen dan peluang kerja terbuka lebar.
- Didukung dengan pengajar yang profesional dengan pendidikan S1 dan S2 yang mengalami pengalaman di industri otomotif.
- Membuat rangkaian elektronik terapan pada mobil.
- Membuat sistem kontrol aplikatif dengan pemrograman berbasis microprosessor atau microcontroller untuk mobil.
- Memperbaiki sistem pengapian elektronik mobil.
- Memperbaiki sistem injeksi elektronik mobil.
- Memperbaiki sistem pengatur katup elektronik mobil.
- Memperbaiki sistem pengatur kecepatan otomatis mobil.
- Memperbaiki sistem ABS, ASR/ETC dan ESP pada mobil.
- Memperbaiki sistem transmisi otomatis dengan kontrol elektronika mobil.
- Memperbaiki sistem suspensi aktif mobil.
- Memperbaiki sistem automatic airconditioning.
- Memperbaiki car audio video.
- Memperbaiki sistem light-tronic.
- Memperbaiki SRS (air-bag dan safety belt).
- Memperbaiki sistem alarm, central-lock dan power windows.
- Memperbaiki sistem navigasi.
- Memperbaiki sistem kontrol parkir.
- Memperbaiki sistem-sistem elektronik pada kendaraan.
selain jurusan ototronik, TKM PERTAMBANGAN KEBUMEN juga membuka jurusan lain seperti : Animasi dan Geologi Pertambangan.
sekian artikel dari saya, terimakasih.
Minggu, 15 Februari 2015
Fungsi dan Proses Kerja AC Mobil
Fungsi dan Proses Kerja AC Mobil
AC Mobil – Liek Toyota Surabaya. Secara umum AC mobil
mempunyai fungsi untuk mempertahankan kondisi udara baik suhu maupun
kelembaban di dalam kabin agar penumpang dapat merasa sejuk dan nyaman.
Peralatan AC yang ada di mobil secara garis besar terdiri dari :
Compressor
Perangkat ini sebagai elemen AC yang berfungsi untuk mengatur sirkulasi freon/refrigerant ke condenser.
Evaporator
Perangkat ini berfungsi sebagai penyerap panas dan merubahnya menjadi udara dingin melalui sirip-sirip pendingin (mengubah cairan freon menjadi gas dingin).
Thermostat
Perangkat yang menyalurkan daya listrik ke compressor secara otomatis. Pada thermostat terdapat sebuah sensor yang akan mendeteksi suhu di evaporator (jika suhu mulai dingin maka akan mengaktifkan pemutusan arus listrik agar tidak mengalami pembekuan).
Expansion valve
Elemen yang berfungsi sebagai pengubah cairan freon menjadi uap atau kabut (cairan freon yang dari dyer ke evaporator dengan temperatur dan tekanan yang rendah).
Receiver dryer
Komponen ini sebagai tempat penyimpanan freon secara sementara kondensor mencairkannya, kemudian disalurkan ke evaporator. Dryer juga berfungsi sebagai penampung dan penyaring kotoran dalam sistem peredaran dalam AC mobil.
Condenser
Komponen ini mempunyai tugas untuk mendinginkan freon/refrigerant (mengubah freon menjadi cairan yang bertekanan tinggi dan bertemperatur tinggi).
Proses Kerja AC Mobil
Setelah anda mengetahui fungsi dari semua komponen AC mobil, maka selanjutnya mengetahui proses kerja sistem AC mobil sebagai berikut:
SUMBER : http://www.liektoyota.com
Peralatan AC yang ada di mobil secara garis besar terdiri dari :
Compressor
Perangkat ini sebagai elemen AC yang berfungsi untuk mengatur sirkulasi freon/refrigerant ke condenser.
Evaporator
Perangkat ini berfungsi sebagai penyerap panas dan merubahnya menjadi udara dingin melalui sirip-sirip pendingin (mengubah cairan freon menjadi gas dingin).
Thermostat
Perangkat yang menyalurkan daya listrik ke compressor secara otomatis. Pada thermostat terdapat sebuah sensor yang akan mendeteksi suhu di evaporator (jika suhu mulai dingin maka akan mengaktifkan pemutusan arus listrik agar tidak mengalami pembekuan).
Expansion valve
Elemen yang berfungsi sebagai pengubah cairan freon menjadi uap atau kabut (cairan freon yang dari dyer ke evaporator dengan temperatur dan tekanan yang rendah).
Receiver dryer
Komponen ini sebagai tempat penyimpanan freon secara sementara kondensor mencairkannya, kemudian disalurkan ke evaporator. Dryer juga berfungsi sebagai penampung dan penyaring kotoran dalam sistem peredaran dalam AC mobil.
Condenser
Komponen ini mempunyai tugas untuk mendinginkan freon/refrigerant (mengubah freon menjadi cairan yang bertekanan tinggi dan bertemperatur tinggi).
Proses Kerja AC Mobil
Setelah anda mengetahui fungsi dari semua komponen AC mobil, maka selanjutnya mengetahui proses kerja sistem AC mobil sebagai berikut:
- Compressor ac mobil yang digerakkan oleh tali kipas dari puli engine sehingga berputar untuk menghisap freon dalam tekanan rendah dan memompa gas freon ke condenser menjadi cairan bertekanan dan bertemperatur tinggi.
- Freon yang berbentuk cair melewati receiver dryer untuk menampung dan menyaring jika terdapat kotoran
- Setelah melewati receiver dryer freon cair bertekanan tinggi menuju expansion valve melewati saluran sempit pada expansion valve dan akan dirubah bentuk cair menjadi gas pada evaporator.
- Dari evaporator selanjutnya gas refrigerant atau freon kembali dihisap oleh kompressor dan siklus berulang dari awal.
SUMBER : http://www.liektoyota.com
KOMPONEN SISTEM PENDINGIN DAN FUNGSINYA
KOMPONEN SISTEM PENDINGIN DAN FUNGSINYA
Sistem
pendingin berfungsi untuk mendinginkan temperatur mesin dan juga
menjaga temperatur mesin agar selalu berada pada temperatur kerja mesin.
Berikut ini komponen komponen sistem pendingin dan fungsinya :
- Radiator: berfungsi untuk menampung dan mendinginkan cairmman pendingin yang telah menjadi panas setelah menyerap panas dari komponen komponen mesin. Radiator terdiri dari tangki atas dan bawah yang dihubungkan dengan pipa yang berfungsi untuk mengalirkan sekaligus mendinginkan air pendingin.
- Tutup
radiator memiliki dua fungsi, fungsi yang pertama adalah untuk
menaikkan titik didih air pendingin dengan jalan menahan ekspansi air
pada saat air menjadi panas sehingga tekanan air menjadi lebih tinggi
dari tekanan udara luar, sedangkan fungsi yang kedua adalah untuk
mempertahankan air pendingin di dalam sistem agar tetap penuh walaupun
mesin dalam keadaan dingin atau panas. Untuk mewujudkan fungsi tersebut,
maka pada tutup radiator dilengkapi dengan relief valve dan vacuum
valve.
Gambar Tutup Radiator - Thermostat: Thermostat berfungsi untuk mempercepat tercapainya suhu kerja mesin pada saat mesin masih dingin dan juga berfungsi untuk mempertahankan mesin selalu pada suhu kerjanya (antara 80-90 derajat celcius). Thermostat biasanya dipasang antara radiator dan sirkuit pendingin (silinder block dan silinder heat). Thermostat bekerja seperti katup otomatis yang bekerja berdasarkan panas, dimana pada waktu dingin katup akan menutup dan pada waktu panas katup akan membuka,
- Kipas pendingin: Radiator
didinginkan oleh aliran udara luar yang mengalir melewati sirip-siripnya. Pada
saat kendaraan berhenti aliran udara tidak akan cukkup untuk mendinginkan
radiator. Untuk mengatasi hal ini maka dibelakang radiator dipasang kipas
pendingin untuk membantu agar aliran udara selalu cukup untuk mendinginkan
radiator. Ada 2 jenis kipas yang sering digunakan pada kendaraan yaitu kipas
yang digerakan oleh motor listrik dan kipas manual yang digerakan oleh poros engkol mesin itu sendiri melalui talli kipas/V-belt.
Gambar Kipas Pendingin - Tangki Cadangan : Reservoir Tank atau tangki cadangan dihubungkan ke radiator melaui selang overflow. Reservoir Tank ini berfungsi untuk menjaga agar volume air pendingin selalu stabil.
- Pompa Air (Water Pump): Berfungsi untuk mensirkulasikan air pendingin dengan jalan membuat perbedaan tekanan antara saluran hisap dengan saluran tekan yang terdapat pada pompa. Pompa yang digunakan umumnya adalah type sentrifugal. Pompa ini digerakan oleh poros engkel melalui tali kipas atau v-belt
- Selang radiator : berfungsi sebagai penghubung antara radiator dan blok mesin. Ada dua slang di radiator, Upper hose berfungsi mengalirkan air panas dari mesin ke radiator. Sedangkan lower hose untuk menyalurkan air yang sudah didinginkan kembali ke mesin.
- Water jacket : Berfungsi sebagai saluran-saluran tempat air mengalir di blok mesin ini dinamakan water jacket. SUMBER : http://ki-tapunya.blogspot.com
Gambar Pompa Air (Water Pump) |
Klasifikasi mesin
MESIN DI KLASIFIKASIKAN MENJADI 2 JENIS, YAITU :
1. INTERNAL COMBUSTION ENGINE
2. EKSTERNAL COMBUSTION ENGINE
URAIAN
1. INTERNAL COMBUSTION ENGINE
b. Mesin Mobil
c. Mesin Turbin Gas
1. Mesin 2 Tak
2. Mesin 4 Tak
b. Mesin Mobil
1. Mesin Bensin
- Mesin dengan Sistem Pengapian Konvensional
- Mesin dengan Sistem Pengapian Elektronik
2. Mesin Diesel
- Mesin Diesel Direct Injection
- Mesin Diesel Indirect injection
c. Mesin Turbin Gas
1. Mesin Pesawat Helicopter
- Jenis Bolcow
- Jenis Puma
2. Mesin Pesawat Jet
- Mesin Boeing
- Mesin Soekhoi
2. EKSTERNAL COMBUSTION ENGINE
Sebuah mesin yang proses pembakaran bahan bakarnya terjadi di luar mesin
contoh : a. Mesin Ketel Uap
KOMPONEN UTAMA MESIN MOBIL
SECARA GARIS BESAR, SEBUAH MOBIL DI BAGI MENJADI 3 BESAR KOMPONEN UTAMA + BODY, YAITU :
1. KELISTRIKAN
Terdiri dari :
1. Sistem Baterai
2. Sistem Starter
3. Sistem Pengisian
4. Sistem Pengapian
5. Sistem Penerangan
6. Sistem Pembersih Udara
7. Sistem Pembersih Kaca
8. Sistem Audio Video
2. CHASIS
Terdiri dari :
1. Sistem Rangka
2. Sistem Rem
3. Sistem Suspensi
4. Sistem Kemudi
5. Sistem Kopling
6. Sistem Transmisi
7. Sistem Diferensial
8. Poros Penggerak Roda
3. MOTOR
Terdiri dari :
1. Mekanisme Katup
2. Piston dan kelengkapannya
3. Kepala Silinder
4. Blok Silinder
5. Sistem Pelumasan
6. Sistem Pembakaran
7. Sistem Pendinginan
SUMBER : http://otomotifdasar.blogspot.com/2012/10/sistem-pendinginan.html
1. INTERNAL COMBUSTION ENGINE
2. EKSTERNAL COMBUSTION ENGINE
URAIAN
1. INTERNAL COMBUSTION ENGINE
Sebuah mesin yang proses pembakaran bahan bakarnya terjadi didalam mesin itu sendiri
contoh : a. Mesin Sepeda Motorb. Mesin Mobil
c. Mesin Turbin Gas
bila
kita mengurai lebih jauh lagi tentang Internal Combustion Engine, maka
contoh dari
mesin tersebut dapat diuraikan pada hal sebagai berikut :
a. Mesin Sepeda Motor1. Mesin 2 Tak
2. Mesin 4 Tak
b. Mesin Mobil
1. Mesin Bensin
- Mesin dengan Sistem Pengapian Konvensional
- Mesin dengan Sistem Pengapian Elektronik
2. Mesin Diesel
- Mesin Diesel Direct Injection
- Mesin Diesel Indirect injection
c. Mesin Turbin Gas
1. Mesin Pesawat Helicopter
- Jenis Bolcow
- Jenis Puma
2. Mesin Pesawat Jet
- Mesin Boeing
- Mesin Soekhoi
2. EKSTERNAL COMBUSTION ENGINE
Sebuah mesin yang proses pembakaran bahan bakarnya terjadi di luar mesin
contoh : a. Mesin Ketel Uap
KOMPONEN UTAMA MESIN MOBIL
SECARA GARIS BESAR, SEBUAH MOBIL DI BAGI MENJADI 3 BESAR KOMPONEN UTAMA + BODY, YAITU :
1. KELISTRIKAN
Terdiri dari :
1. Sistem Baterai
2. Sistem Starter
3. Sistem Pengisian
4. Sistem Pengapian
5. Sistem Penerangan
6. Sistem Pembersih Udara
7. Sistem Pembersih Kaca
8. Sistem Audio Video
2. CHASIS
Terdiri dari :
1. Sistem Rangka
2. Sistem Rem
3. Sistem Suspensi
4. Sistem Kemudi
5. Sistem Kopling
6. Sistem Transmisi
7. Sistem Diferensial
8. Poros Penggerak Roda
3. MOTOR
Terdiri dari :
1. Mekanisme Katup
2. Piston dan kelengkapannya
3. Kepala Silinder
4. Blok Silinder
5. Sistem Pelumasan
6. Sistem Pembakaran
7. Sistem Pendinginan
SUMBER : http://otomotifdasar.blogspot.com/2012/10/sistem-pendinginan.html
TIPS MERAWAT ABS
Perawatan Rem ABS, Hati-hati sensornya |
Oleh: |
Melakukan
perawatan terhadap sistem rem sudah menjadi hal yang umum bagi
pengemudi kendaraan bermotor. Bagaimana dengan sistem rem yang
menggunakan ABS?
Pada
prinsipnya, ABS terdiri dari tiga bagian yaitu sensor, modul dan
komputer yang terintegrasi dengan ECU kendaraan. Komputer bertugas untuk
menterjemahkan data yang diinput oleh sensor.
Lalu
data itu diteruskan ke modul yang kemudian memberikan perintah kepada
master rem untuk mendistribusikan tekanan kepada setiap kaliper.
Nah, bila salah satu atau keempat roda mulai kehilangan daya cengkeramnya, maka secara otomatis kaliper akan melepas tekanannya.
Yang
kerap terjadi, sensor yang terdapat di kaliper rusak karena mengalami
perlakuan kasar. Perlakuan itu sendiri bisa karena hal sepele atau
bahkan tidak disengaja. Misalnya ketika berniat membersihkan atau
mengganti kampas rem yang telah aus.
“Ketika
ingin mengganti kampas, mekanik yang kurang paham biasanya menggunakan
cara mencongkel atau mengetok untuk mengangkat kaliper dari cakram,
padahal di area tersebut terdapat sensor ABS,” jelas Ir. Yeddi Chandra,
dari Nabila Motor.
Karena
bentuknya yang mini dan lokasinya berada di bodi kaliper sebelah dalam,
tanpa sengaja sensor itu dapat rusak akibat ketokan atau congkelan
tersebut. Hal ini akan menyebabkan sistem ABS menjadi gagal bekerja.
Tanda
dari ABS yang rusak dapat dilihat dengan menyalanya simbol ABS di panel
indikator dasbor. Atau tentu dengan menguncinya roda ketika melakukan
pengereman keras karena rem bekerja kembali dengan sistem konvensional.
Bila
tidak mengalami salah perlakuan, sensor ABS dapat dipakai selamanya.
“Justru modul ABS yang memiliki masa pakai, walau mencapai belasan
tahun,” ujar Yeddi.
Meski
begitu, perawatan ABS tetap dapat dilakukan yaitu dengan melakukan
perawatan rem konvensional seperti rutin melakukan pengecekkan kondisi
minyak rem, dan membersihkan sensor ABS.
“Membersihkan
sensor ABS cukup dengan menyemprot permukaan sensor yang ada unsur
magnetnya dengan cairan pembersih,” jelas Denny Hermawan, dari Bimmer
Auto Works di jalan Arteri Kelapa Dua, Jakarta Barat.
SUMBER : http://www.inovassi.com
|
Perbedaaan SOHC dan DOHC
Perbedaaan SOHC dan DOHC
Perbedaan mesin DOHC dan SOHC
Sahabat BLOGGER mungkin masih bingung apa sih perbedaan mesin 4 tak SOHC dan DOHC? dilihat dari segi kata SOHC dan DOHC ini adalah sebuah singkatan, SOHC artinya Single Over Head Camshaft dan DOHC artinya Double Over Head Camshaft. Dari singkatan tadi bisa disimpulkan perbedaan DOHC dan SOHC hanya ada di kata Double dan Single, sedangkan persamaan katanya sama – sama menggunakan kata Over Head Camshaft. Lalu apa yang dimaksud dengan Over Head Camshaft?
Sebelum kita membahas lebih lanjut tidak ada salahnya kita melihat dulu cara kerja mesin 4 tak motor disini.
Tapi kalau Kalau MB artikan sih mungkin maksud “Over Head Camshaft” ini artinya Camshaft atau noken as yang ada di sekitar Head Cylinder, untuk penampakannya coba lihat gambar dibawah :
Gambar di atas adalah contoh mesin SOHC yang hanya mempunyai satu buah Camshaft. Camshaft yang berfungsi untuk mengatur buka tutupnya katup ini akan berputar mengikuti putaran mesin.
Lalu bagaimana bentuk Camshaft mesin DOHC?
Seperti yang terlihat di gambar atas mesin DOHC mempunyai dua buah Camshaft di kepala silindernya. Untuk melihat bagaimana Camshaft mengatur timing katup – katup terbuka atau tertutup baik untuk mesin SOHC atau DOHC coba lirik gambar bergerak dibawah ini :
Dalam perkembangannya mesin DOHC ini ditempatkan 4 buah katup, diberi 4 katup maksudnya agar masuknya bahan bakar ke silinder lebih besar dan pembuangan sisa pembakaran juga lebih lancar. Contohnya seperti mesin Suzuki Satria/Raider 150cc :
Namun bukanlah hal yang mustahil mesin SOHC yang hanya menggunakan satu Camshaft bisa juga ditempatkan 4 buah katup, contohnya mesin Yamaha R15 atau Vixion :
Dari penjelasan dan gambar – gambar di atas bisa disimpulkan mesin yang menggunakan baik dua atau satu Camshaft pada prinsipnya sama yaitu untuk mengatur buka tutupnya katup – katup. Walaupun begitu ada kelebihan dan kekurangan baik dari mesin SOHC maupun DOHC.
Kelebihan mesin SOHC beban putaran mesinnya lebih ringan karena hanya menggunakan satu Camshaft namun kekurangannya mesin biasanya lebih berisik karena harus menggunakan dua buah rocker arm, sedangkan kekurangan mesin DOHC putaran mesin lebih berat terutama di RPM bawah karena harus memutar 2 Camshaft dan panjangnya rantai kamrat juga menyebabkan gaya gesek yang semakin besar. Namun kelebihan mesin DOHC ini di rpm tinggi lebih stabil karena klep langsung digerakan oleh Camshaft tanpa rocker arm. Idealnya untuk mendapatkan power maksimal baik mesin SOHC dan DOHC ini harus disesuaikan juga dengan besarnya klep, besarnya sudut klep, diameter silinder dan panjangnya langkah piston (overbore/overstroke).
SUMBER : http://motorblitz.com
SISTEM SUSPENSI
SISTEM SUSPENSI
Untuk meredam kejutan yang disebabkan oleh permukaan jalan yang tidak rata
PADA UMUMNYA SUSPENSI TERSUSUN DARI DUA BAGIAN UTAMA, YAITU :
1. PEGASPegas secara langsung menahan kejutan yang terjadi. Pegas mempunyai sisfat elastis untuk menahan kejut,
JENIS-JENIS PEGAS DIBAGI TIGA, YAITU :
1. PEGAS DAUN (LEAF SPRING)
Pegas ini terdiri atas lapisan plat baja yang diikat atau disusun
menjadi satu. Susunan dimulai dari pegas yang pendek yang terletak
dibagian bawah dan disatukan denganjalan di keling atau dibaut bagian
tengahnya. Bagian pegas yang panjang dibulatkan membuat mata pegas
untuk pemasangan pegas pada rangka.
2. PEGAS COIL (COIL SPRING)
Pegas ini mempunyai tahanan atau redaman kejutan yang lebih baik
dibandingkan dengan pegas daun yang tidak terjadi gesekan anatau pegas
yang menyebabkan getaran pada body.
3. PEGAS BATANG TORSI (TORSION BAR SPRING)
Pegas ini umumnya digunakan oleh mobil-mobil kecil pada suspensi
depan. Pegas ini tebuat dari baja elastis yang mampu menahan puntiran
yang terjadi. Bila salah satu ujung pegas diikat dengan keras dan ujung
lain dipasang pada arm maka saat arm bergerak naik turun, batang akan
menahan gerakan ini sehingga menghasilkan efek penyerapan kejutan yang
terjadi
2. SHOCKABRSORBER
Shockabsorber dirancang untuk meredam, oksilasi pegas akibat kejutan sehingga kendaraan akan aman dan nyaman.
1. JENIS-JENIS ABSORBER
Jenis-jenis absorber dibedakan berdasarkan
a. Cara kerjanya
- Kerja Tunggal (Single Action)
- Kerja Ganda ( Multiple Action)
b. Konstruksi
- Type Twin Tube
- Type Mono Tube
c. Medium Kerja
- Hidrolis
- Pneumatis
JENIS-JENIS SUSPENSI
Berdasarkan konstruksi pada mekanisme suspensi dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu :
1. JENIS POROS PEJAL (RIGID AXLE SUSPENSION)
Pada type ini poros roda kiri-kanan dipasangkan bersama pada sebuah
poros diatas pegas-pegas. Suspensi model ini mempunyai konstruksi
sederhana, kuat oleh karena itu banyak digunakan sebagai suspensi depan
dan belakang (Mobil angkutan berat) dan suspensi belakang (Mobil
penumpang)
2.JENIS POROS BEBAS (INDEPENDENT SUSPENSION)
Pada type ini roda kiri-kanan menggantung satu sama lain dengan
bebas, dimana memungkinkan tiap roda bekerja sendiri menerima
kejutan-kejutan lain.
1. TYPE WISHBONE
Type ini terdiri atas Upper Suspension Arm dan Lower Suspension Arm
dengan Frame dan Steering Knuckle dengan Pegas Koil dan Peredam Kejut
Type ini terdapat Upper Arm, Konstruksi sederhana da memungkinkan ruang mesin lebar
3. TYPE SWING AXLE
Pada type ini poros dibaut dua bagian dan diberi Pivot ditengahnya sehingga dapat berayun keatas dan kebawah secara terpisah
SISTEM PENERANGAN
SISTEM PENERANGAN
KOMPONEN UTAMA DAN FUNGSI
1. Baterai
Sebagai sumber arus listrik DC.
Baterai di bedakan menjadi 2 jenis, yaitu :
1. Type Kering
2. Type Basah
2. Kunci Kontak
Untuk memutus dan menghubungkan arus listrik di dalam rangkaian keistrikan secara manual
Terdapat 4 Terminal pada Kunci kontak, yaitu :
1. Terminal B ( Terhubung ke Baterai )
2. Terminal ST ( Terhubung ke Starter )
3. Terminal IG ( Terhubung ke Ignition )
4. Terminal ACC ( Terhubung ke Accessories )
3. Sikring
Sebagai pengaman pada komponen lain ketika terjadi arus pendek (short-cut)
Sikring di bedakan menjadi 3 jenis
1. Type Cartridge
2. Type Blade
3. Type Ceramic
4. Relay
Untuk memutus dan menghubungkan arus listrik di dalam rangkaian secara elektronik
Relay di bedakan menjadi 2 Jenis, Yaitu :
1. Relay Normally Open (RNO)
2. Relay Normally Closet (RNC)
Terdapat 4 Terminal Pada Relay, yaitu :
1. Terminal 30 ( Terhubung ke positif baterai)
2. Terminal 85 ( Terhubung ke Ground)
3. Terminal 86 ( Terhubung ke Saklar Kombinasi)
4. Terminal 87 ( Terhubung ke Beban seperti, Lampu-lampu, klakson, dll)
5. Flasher
Untuk memutus dan menghubungkan arus secara elektronik atau untuk mengedipkan lampu
Terdapat 3 Terminal pada Flasher, yaitu :
1. Terminal B ( Terhubung ke Baterai positif )
2. Terminal E ( Terhubung ke Ground )
3. Terminal L ( Terhubung ke Light pada saklar kombinasi )
6. Saklar Kombinasi
Saklar kombinasi terdiri dari :
1. Sakar Lampu Belok dan Lampu Kepala
2. Saklar Lampu Hazard dan Saklar Klakson
SUMBER : http://otomotifdasar.blogspot.com
SISTEM PENGISIAN
SISTEM PENGISIAN
Fungsi : Untuk melakukan pengisian kembali tegangan baterai
KOMPONEN UTAMA DAN FUNGSI
1. NUT
Untuk mengikat komponen-komponen yang berada pada poros alternator
2. LOCK WASHER
Untuk mengunci posisi komponen-komponen yang berada poros alternator pada posisi yang di tentukan
3. PULLLEY
Untuk tempat kedudukan dari sabuk V-Belt yang terhubung langsung ke puli poros engkol mesin
4. FAN
Untuk mendinginkan kumparan rotor dan stator ketika alternator bekerja untuk proses pengisian
5. FAN SPACER
Untuk mengatur jarak posisi dari kipas
6. FRONT HOUSING
Untuk penutup bagian depan dari alternator
7. FRONT BEARING
Untuk menyanggah poros bagian depan dari rotor
8. RETAINER
Untuk menahan posisi front bearing agar tepat kedudukannya dengan front housing
9. STOP RING
Untuk menghentikan batas yang tepat posisi dari poros rotor
10.ROTOR
Untuk menimbulkan medan magnet dan mengubahnya menjadi listrik
11.STATOR
Untuk memotong medan magnet dan mengubahnya menjadi listrik
12.PCB
Untuk papan cetak dari dioda-dioda negatif dan dioda positif
13.DIODA PLATES
Untuk merubah atau menyearahkan arus listrik AC menjadi arus listrik DC
14.BRUSHES
Untuk mengalirkan arus listrik ke slip ring yang terdapat pada poros rotor
15.BRUSH RETAINER
Untuk tempat kedudukan dari pada brushes
16.SPRINGS
Untuk mendorong brushes sampai pada batas minimum (aus)
17.REAR HOUSING
Untuk menutup alternator bagian belakang
18.REAR BEARING
Untuk menahan kedudukan poros bagian belakang
19.TERMINAL INSULATOR
Untuk penyekat atau merupakan isolasi dari terminal-terminal yang terdapat pada alternator
KOMPONEN BESAR UTAMA ALTERNATOR
1. ROTOR terdiri
1..MUR PENGIKAT
2. PULI
3. FAN
4. FRONT HOUSING
5. ROTOR COIL
6. SLIP RING
7. BANTALAN
2. STATOR terdiri dari :
1. STATOR COIL
2. DIODE ( + / - )
3. BRUSH HOLDER
4. BRUSH
5. REAR HOUSING
3. REGULATOR
Fungsi : Untuk memasukkan arus listrik kedalam kumparan rotor, meskipun putarannya berubah-ubah.
KETERANGAN KODE
IG = IGNITION
N = NEUTRAL
E = EMITTER
F = FUSE
L = LIGHT
B = BATTERY
CHART REGULATOR 6 TERMINAL
Pada sistem pengapian jenis ini titik netral dari kumparan
stator
alternator di pergunakan untuk mengatur bekerjanya tegangan
Relay (Voltage Relay). Lampu tanda pengisian akan menyala atau mati
sesuai dengan kerjanya voltage relay dan bilamana tegangan terminal (N)
kurang dari jumlah yang ditentukan maka alternator tidak
mengirimkan jumlah listrik yang normal dalam mengisi baterai kembali.
CARA KERJA SISTEM PENGISIAN DALAM RANGKAIAN
PERHATIKAN ANIMASI BERIKUT
CARA KERJA ALTERNATOR DALAM RANGKAIAN
Bila kunci kontak di "ON" kan, arus listrik dari baterai mengalir
ke charge warning lamp, terminal (L) regulator, titik kontak voltage
relay "P1" dan "P0" terus ke masa bodi (E). dan pada saat yang sama
menglir arus ke kumparan voltage regulator mengakibatkan lampu tanda
kontrol menyala.
Pada saat yang sama pula, arus lain dari baterai mengalir
melalui sikring, terminal "IG" regulator, titik kontak voltage regulator
"P3" dan "P4" keluar melalui terminal "F" alternator terus ke rotor
coil
Arus listrik yang mengalir masuk ke dalam rotor coil akan menimbulkan
kemagnetan (Field Current) dan dalam hal ini belum ada proses pengisian.
Sesudah mesin nyala dan rotor berputar maka terjadilah arus AC
yang akan diubah oleh 6 buah dioda menjadi arus DC. Tegangan ini menjadi
lebih besar di antara terminal "B" dan "E". dan tegangan keluar dari
"N" stator coil, menyebabkan tenaga tarik dari kumparan pada voltage
relay bertambah besar dan titik "P1" berhubungan dengan titik "P2" dan
lampu tanda pengisian mati yang berarti sistem pengisian telah bekerja.
PERAWATAN DAN PERBAIKAN ALTERNATOR
1. PERIKSA CONTINUITAS OPEN CIRCUIT ROTOR COIL
2. PERIKSA CONTINUITAS MASSA ROTOR COIL
3. PERIKSA DIAMETER SLIPRING
Periksa
diameter slipring dari keausan akibat gesekan dengan brush, Diameter
standart dari slipring tergantung dari sfesifikasi pabrik, jika sudah
aus (Ganti baru)
4. PERIKSA CONTINUITAS OPEN CIRCUIT STATOR COIL
5. PERIKSA CONTINUITAS MASSA STATOR COIL
6. PERIKSA CONTINUITAS DIODA (+) DAN DIODA (-)
7. PERIKSA PANJANG SIKAT
KERUSAKAN-KERUSAKAN ALTERNATOR
1. Rotor coil putus/terbakar
2. Stator coil putur/terbakar
3. Dioda putus/mati
4. Regulator coil rusak/terbakar
5. Brush aus dan brush holder patah
6. Bearing depan dan belakng sudah aus
SUMBER : http://otomotifdasar.blogspot.com
Langganan:
Postingan (Atom)